Never give up hopes.Just believe in your dreams.
Slumdog Millionaire mungkin adalah film paling fantastis yang pernah Saiiah tonton sejauh ini. Film ini membawa pesan berupa kata-kata yang di-bold merah diatas. Mungkin banyak yang setuju ama Saiiah, secara film ini ngeraih 8 Oscar!
Jamal Malik (Dev Patel), seorang chai-wallah (pengantar teh) di sebuah perusahaan telekomunikasi duduk di kursi panas dalam acara Who Wants to be A Millionaire, hanya tinggal 1 pertanyaan lagi untuk menjadi seorang milyuner. Bagaimana dia bisa melakukannya?
(A) he cheated (dia curang!)
(B) he’s lucky (dia beruntung)
(C) he’s a genius (dia sangat pintar)
(D) it’s written (takdirnya telah tertulis)
Itulah pertanyaan yang menjadi pembuka film ini. Mari Saiiah tuntun Anda untuk menjawab pertanyaan di atas.
Jamal Malik adalah seorang yang tinggal di kawasan slum (kumuh), bahkan ia dilahirkan disitu. Dia gak pernah sekolah (kecuali pertama-pertama), dia gak punya ilmu pengetahuan yang lebih baik dari kita. Lagian Jamal bilang, “You don’t need to be a professor to reach your dreams,” jawaban (C) gugur.
Quote Jamal lain yang Saiiah inget adalah, “If it weren’t because of Rama or Allah, I would still have a mother,” Jamal gak percaya Tuhan. Gak mungkin dia menang karena beruntung. Keberuntungan Tuhan yang kasih kan? (B) gugur.
Jamal mungkin orang yang punya paham atheis, tapi dia mungkin adalah orang terpolos di dunia. Nonton ajah, deh! Dia gak mungkin curang! (A) gugur.
Tau kan jawabannya?
Slumdog Millionaire memperlihatkan pada kita bahwa tekad, niat, atau kebulatan hatilah yang bisa bikin kita nyapai mimpi kita, goal kita. Jamal enggak berusaha untuk ngeraih mimpinya, dia babat semua pertanyaan Who Wants to be A Millionaire berdasarkan pengalaman hidup dia yang keren abis. Dia gak berdoa sama sekali, dia gak percaya Tuhan. Dia cuma punya niat yang RUAR biasa gede buat ngeraih mimpinya. Apa mimpi Jamal? Nonton ajah deh. =P
Niat emang yang nomor satu di list yang harus kita punya buat ngeraih mimpi kita.. Makanya orang tua sering bilang, “apa-apa ada niatnya” atau “kalo mau ngapa-ngapain harus diniatin dulu”. Tapi usaha dan do’a juga penting. Jamal itu atheis, kita bukan kan? Jadi kita kudu berdo’a juga. Dan usaha, usaha bener-bener penting kalo kita bener-bener memulai sesuatu dari nol. Kalo kita gak punya apa-apa, usaha bisa jadi modal. Jamal punya pengalaman hidup yang keren sebagai modal dia. Itu bedanya.
Tapi inti dari Slumdog Millionaire sih, menurut Saiiah mah ya tadi,
Never give up hopes. Just believe in your dreams.
But, what do I hope for if I don’t even know what my dream is?
Haha, penting juga punya mimpi itu. Jadi carilah mimpi Anda. Tapi sedikit note, ada mimpi ada ambisi. Ambisi itu bikin kita usaha keras. Sedangkan mimpi bakal bikin kita terus berharap. Kalo ambisi tercapai kita bakal seneng. Tapi kalo mimpi tercapai, kesenengan kita bakal berlipat ganda.
Oiah, Jai Ho itu soundtrack—nya Slumdog Millionaire. Artinya victory. Saiiah udah menyusun playlist lagu buat idup Saiiah. Kalo Saiiah mencapai suatu keberhasilan, Saiiah bakal nyetel lagu ini, bahkan mungkin menari Indihe diiringi lagu ini (buruan Billy, Tiar, cari koreo-nya!). Bukan Jai Ho yang di-remix ama Pussycat Dolls (yang liriknya lebih ke gimana seorang cewek *uhuk* pengen dikejar *uhuk, batuk* ["you are the reason that I breathe, you are the reason that I still believe, you are my destiny, jai hooooo"], bukan ke victory-nya sendiri [alasan sesungguhnya Saiiah kurang seneng ama lagu ini mungkin gara-gara lagi Saiiah alergi ama cinta-cintaan sekarang, gara-gara yang di bioskop yah Vin?]), tapi Jai Ho versi aslinya, yang punya lirik awal (kalo di-translate ke Inggris) kalo gak salah kayak gini:
Come, come my life under the canopyUnder the brocaded blue sky
I have spent my life inch by inch
Danced away my nights on burning coals
I have blown away the sleep from my eyes
and have burned my fingers counting the stars
Relish this night, for it is honey
Keep my heart, it is the final limit
Your dark black kohl
Is it black magic? I think it is.
It has been your lips forever
Say it while your eyes are downcast with shyness
Such lit up eyes, are they two blazing diamonds?
Jangan coba-coba ngartiin itu ke Bahasa Indonesia, ada kata “bintang”-nya, nanti malah terasosiasikan ama Kenjen Ben. Terus di suatu saat nanti kalo Saiiah udah mencapai kebahagiaan dunia-akherat (AMIIIIIN!) Saiiah bakal nyanyi Viva La Vida-nya Coldplay. Viva La Vida sendiri artinya Live the Life. Haha!
=====NEWS FLASH!=====
Buat PVC (Piggy Vans Club, maksa yah?)
Permintaan bunuh diri di kelas Saiiah meningkat tajam. Jika Anda seorang jagal, mungkin jasa Anda akan sangat diperlukan akhir-akhir ini di kelas Saiiah. Anda bakal kaya dalam sekejap. Anda bakal punya mobil Roll Royce, Volvo, Lamborghini, ama Ferarri sekaligus. Anda bakal punya rumah pantai mewah di Beverly Hills pleus pembantu yang melayani Anda 24/7. Anda akan...
Ah, lebay...
Intinya adalah, seseorang yang berprofesi sebagai tukang jagal bakal laku keras (yang laku jasanya, bukan orangnya) di kelas Saiiah. Kalo Anda ke kelas Saiiah, Anda bakal mendengar rintihan atau jeritan, “BUNUH AJAH GUE, BUNUH!” atau “Gue mau ke A*** Mart depan sekolah, beli Baygon buat diminum...” atau “Murder me Mia, please...”
Pertamanya Saiiah gak nyadar, Saiiah adalah makhluk Tuhan paling lemot sementara Piggy adalah makhluk Tuhan paling sexy. Saiiah harus terlibat dalam percakapan seperti ini untuk menyadarinya.
Temen Saiiah: (Cekikikan)
Saiiah: (Merasa dicekikiki, gak enak ah bahasanya, merasa ditertawai) Apah?
ENG ING ENG...
Kelas Saiiah, ah bukan, Sekolah Saiiah mengalami pergeseran ruang dan waktu. Sekolah Saiiah kembali ke taun 65an dimana PKI berkuasa. Ya, sekolah Saiiah kembali dijajah PKI. Bukan Partai Komunis Itu bukan, bukan. Melainkan seekor PKI. Pemakai Kutang Itam.
Sang PKI tersebut bukanlah seorang yang, maaf, pantas untuk dilihat. PKI itu, tak lain dan tak bukan adalah si Pig. Baca tentang Pig (disini). Anda akan mengerti kenapa Saiiah ngefans banget ama si Pig. Saiiah masih ngefans, belum mencintai. Banyak lho temen Saiiah yang love Pig til death do them apart. Mungkin saking cintanya mereka bakal melakukan percobaan pembunuhan terhadap Pig, kayak ngegiles dia pake truk tronton misalnya (Walopun ngegiles Pig pake truk tronton gak bakal berhasil bikin dia tewas, kata Tiar, “Masa truk tronton ngegiles truk gandeng, temen makan temen dong?”)
==========================================================
Dan, eh melenceng terlalu jauh, tadinya mau bilang, “dan si Piggy...”, mari kita ganti kata “dan si piggy...”, menjadi “dan tanpa mengesampingkan fakta bahwa Slumdog (seperti film India lainnya) mempunyai unsur romance dalam filmnya, Saiiah bakal ngasih tau scene *uhuk*romantis*uhuk* favorit Saiiah.”
Ada scene dimana kakak Jamal, Salim, nangkep Latika, love interest-nya Jamal, buat bosnya. Tapi di scene berikutnya, Salim justru ngebebasin Latika dan nyuruh dia bawa mobil dan HP-nya, dia juga minta maaf atas dosa-dosanya dia dulu. Ganti scene, Jamal duduk di kursi panas buat ngejawab pertanyaan terakhirnya. Kalo Anda nyimak film ini bener-bener, Anda pasti yakin Jamal gak tau jawaban dari pertanyaan ini. Dia kemudian pake opsi bantuan terakhir yang dia punya, Phone A Friend. Waktu ditelpon, si telpon gak ada yang ngangkat. Si @#%#%$, yah, pembawa acaranya, nanya, nomor siapa yang Jamal telpon. Jamal bilang nomor Salim, kakaknya, karena itulah satu-satunya nomer telpon yang dia punya. Latika, yang nonton Jamal dari TV di sebuah toko elektronik, langsung lari ngambil HP Salim yang dia tinggalin di mobil. Dan ketika Latika ngangkat telpon...
Saiiah ngagoak! Ngejerit! Histeris! Nangis...
Tapi gak tau cuman Saiiah ajah yang bereaksi seperti itu, berhubung Saiiah adalah orang terlebay di dunia kalo menyangkut urusan film. Kedua setelah Piggy. Dulu yah, si Pig pernah bilang ke temen Saiiah kalo dia baru nonton film rame BANGET. Terus temen Saiiah ngajak Saiiah nonton film itu. Abis nonton Saiiah ama temen Saiiah setuju kalo kita ngehambur-hamburin uang, karena film itu ternyata gak rame BANGET. Tuh Piggy lagi, enough about her (her?)!
Oiah, sekalian karena kita mau mengahadapi hari naas tanggal 20 April, Saiiah mau minta maaf atas semua ucapan n perbuatan Saiiah yang nyepet-nyepet, baik yang disengaja, maupun yang nggak. Maaf buat yang sering gak kebagian permen dari Saiiah. Maaf buat yang manggil gak pernah Saiiah waro, udah beberapa kali Saiiah bilang kan, Saiiah mah orang paling lemot di dunia. Bahkan kalo dipanggil pun harus dicubit dulu, bukan di-poke (aduh facebook...) lagi, baru nyaut. Maklumin yah, Saiiah emang jahat, Saiiah emang psikopat. Apart from that, I’m nothing. Saiiah mah bukan apa-apa. Kalo kata Roxas di Kingdom Hearts mah, “I may be somebody in this world, but I’m nobody in your heart”. I have no confidence, no skill, no competence, so what is my qualification? None. Lagian, orang-orang juga pasti gak nyadar kalo Saiiah ada ato gak ada. Jadi kalo di lain waktu Saiiah ngulangin kesalahan lagi, just ignore me, OK? Just like everyone else in this world.
Jadi, karena Saiiah gak punya apa-apa selain niat, Saiiah minta do’anya buat lulus UN (AMIN!), masuk UNPAR (AMIIN!), masuk ITB (AMIIIN!), mencapai kebahagiaan dunia-akherat (AMIIIIN!). Ngomong-ngomong yang USM UNPAR 2 cuman Saiiah ajah yah? Huhu... Mohon doanya... USM 2 ITB, yang ikutan ayo kita berjuang dan keterima bersama! Siapa ajah sih? Dzani, Aziz, Danar, Susan, Airin, Upeh, Agus, Dzilla, Lilly, siapa lagi sih? Pokoknya mari kita berjuang bersama!
Ngomong-ngomong, Saiiah gak akan bosen ngasih selamat ke orang-orang berkualifikasi (unlike me) yang berhasil lolos seleksi masuk perguruan tinggi, terutama yang dari kelas IPA2!
Gita (SEGI University), Alby (HI UNPAR), Edho (Archi UNPAR), Della (HI UNPAR)(walopun bukan dari IPA 2, tetep Saiiah ketik deh, pink lagi, puas? Nggak dink, selamet yah!), Danar (Sipil UNPAR), Arief (TI UNPAR), Ali (Informatika UNPAR), Dhika (FSRD ITB), Agung (TI ITB), Airin (Archi ITB), Icha (Sipil ITB), Adhuy (Telkom), Ayu (Telkom), Rima (IPB), Uchita (IMT Telkom)...
Dn Saiiah yakin list itu bakal nambah panjang lagi (betapa senangnya Saiiah kalo ada nama Saiiah diantaranya)... Selamet yah! It’s my pleasure to meet smart, creative, and talented people like you guys! Dan tahukah kawan, mengapa kita bisa bertemu dalam suatu wadah, yaitu IPA2? Menurut Saiiah itu bisa dijawab dengan suatu jawaban universal atas semua pertanyaan yang diawali kata “mengapa”.
(D) it’s written
It’s our destiny, mates. Ini takdir kita kawan. Dan ini takdir terbaik yang kita miliki, disamping saat kita ditraktir WarPas ama Dhika (makasih ya, Dick-A!). Tapi enggak ding. Takdir terbaik yang kita miliki adalah kita lulus UN sama-sama!
AMIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIN!!!